"Engkau Serupa Angin"
Jika nanti telah sirna
Semua keruh yang kujumpa
Berupa angin engkau datang
Berselimut dengan terang rembulan
Malam ini terlampau larut, bersama dengan adukan rasa
Namun senyuman itu, masih tetap tanpa gula
Aku hanya sebongkah batu, yang selalu gagu mengeja rindu
Engkau yang tiada, tetap terpendam di dalam dada
***
“Dahaga Jumpa”
Aku ingin memagut bumantara
Lepas dari kungkung gelita
Disaksikan pendar kartika.
Hendak kueja sekuntum kata,
Maaf
Bagi rembulan,
Agar disambut senyuman.
Aku ingin tersungkur di hadapanmu
Limpahkan keluh, menyeka kalbu
Yang kayau sebab badai rindu
Sudah usang rinduku
Terlampau lusuh hingga berkerak
Menahan rasa, dahaga jumpa.
***
"Sejak Kemarau Pergi"
Lihatlah,
Semai sejak kemarau pergi.
Hijaunya menarik mata para belalang.
Begitupun kupu-kupu,
Tertawa menari di antara kembang setaman
Yang kelak akan kau kenakan sebagai hiasan
Kala kau duduk di pelaminan.
Siapa yang menemanimu?
Aku selalu memohon keberuntungan itu.
***
No comments